2009/06/19

Lama Pendidikan Tidak Menjamin Kemudahan untuk Bekerja


Empat lima tahun berkelahi dengan buku,jadi sarjana, belum pasti dapat kerja.

Pengangguran intelektual pun boomingdi mana-mana. Tak heran, bursa kerja yang digelar di Graha ITS menjadi gantungan harapan ribuan sarjana(PNS).

SEDIKITNYA 3.000 pencari kerja menyerbu Bursa Karir ITS Ke-16 di Graha 10 Nopember ITS, Sukolilo, kemarin.Mereka berlomba-lomba mengadu nasib untuk mengisi lowongan yang ditawarkan sejumlah perusahaan terkenal baik nasional maupun internasional. Ketua Pelaksana Bursa Karir ITS, Heru Lumaksono, menyatakan, kegiatan yang berlangsung hingga hari ini tersebut diikuti 59 perusahaan. “Bursa karir ini diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran. Apalagi, di tengah kondisi krisis perekonomian global saat ini,” kata Heru Lumaksono.

Cukup banyak lowongan pekerjaan yang ditawarkan di Bursa Karir ITS. Perusahaan-perusahaan internasional tampak sangat dominan. Mulai dari PT Chevron Indonesia, Total E&P Indonesie, Schlumberger, hingga Exxon Mobil Oil Indonesia Inc. Tak hanya buka stan, perusahaan-perusahaan itu juga menggelar poster-poster berisi informasi lowongan pekerjaan yang dibutuhkan. Para pelamar atau aplikan cukup menyerahkan berkas lamarannya melalui panitia. Namun, semua aplikan harus punya User ID yang bisa diperoleh dari websitewww.sac.its.ac.id/bki. Persyaratan ini sudah diberlakukan

sejak Maret lalu. “Yang sudah punya User ID pada Maret 2008 masih bisa ikut. Satu orang cukup punya satu User ID meski memasukkan aplikasi ke sejumlah perusahaan,” terang Heru lagi.

Dibanding bursa sebelumnya, bursa kemarin sedikit berbeda dengan makin banyaknya stan perusahaan yang hanya menerima pendaftaran secara online. Sehingga, di beberapa stan terlihat antrean panjang pelamar yang hendak mendaftar secara online. “Lamaran online lebih efektif baik waktu maupun tenaga. Dan tidak banyak membuang tumpukan kertas proposal yang tidak terpakai,” ungkap Okta Heri Fandi, Communication Specialist PT Chevron Indonesia.

Peminat Bursa Karir ITS ini terus meningkat setiap kali digelar. Pada hari pertama, kemarin, sudah lebih dari 3.000 pencari kerja yang hadir. Setiap pengunjung harus membeli tiket seharga Rp 5.000. Rektor ITS Prof Priyo Suprobo mengaku gundah dengan banyaknya pencari kerja. “

Bagaimana nasib mahasiswa saya yang baru diwisuda? Apakah mahasiswa saya tersebut bisa mendapatkan kerja yang layak?” ujar Priyo Suprobo. “Semoga saja kekhawatiran saya ini tidak beralasan. Mudah-mudahan mereka dapat bersaing di lapangan.”

Sekadar diketahui, pada Minggu (12/10) lalu ITS mewisuda 2.820 mahasiswa dari berbagai jurusan. Upacara wisuda ke-97 tersebut mencatat rekor terbanyak sepanjang sejarah ITS. Sehingga, pihak ITS menggelar wisuda ini dalam tiga sesi selama dua hari berturut- turut. ditempatkan di tiga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), dua Rumah Tahanan (Rutan), dan 11 Kantor Imigrasi di seluruh Jatim. “Penempatan sudah diatur semua. Jadi, tidak ada kesempatan calo bermain-main,” kata Noor.

Selain persyaratan normatif, para calon PNS harus lolos dari persyaratan khusus seperti badan tidak bertato, tidak punya tindik, tidak juling, dan buta warna.

Kepala Kanwil Depkum HAM Jatim Sjamsul Bachri menegaskan, pendaftaran calon PNS kali ini dilakukan secara jujur dan transparan. Pun tidak ada pungutan apa pun. Jika ditemukan ada oknum memanfaatkan situasi ini, dia berjanji melakukan tindakan tegas. “Saya minta supaya para pelamar tidak terpancing dengan ulah calo yang menawari

akan meloloskan saat ujian,” pungkasnya. (susiati)

Selengkapnya, download disini

dikutip dari harian radar surabaya, kamis23/10/08


Tidak ada komentar:

Posting Komentar