2009/06/19

MENGHINDARI PHK, BERWIRAUSAHALAH!


RESENSI dunia yang semakin dahsyat melanda hamper semua negara di dunia membuat semua kalangan merasakan dampaknya. Walau belum signifikan, namun diprediksi akan semakin terasa akibatnya. Dari pejabat hingga rakyat jelata, dari pengusaha sampai buruh kerja.

Harga bahan baku yang semakin merangkak naik dan daya beli masyarakat yang mulai menurun, membuat para pengusaha mulai berpikir bagaimana cara menjaga kestabilan keuangan perusahaan. Dari memangkas biaya produksi sampai mulai mengurangi jumlah karyawan, atau biasa kita dengar istilah eufitimistisnya “merumahkan” serta melakukan pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Cara terakhir inilah yang sering dilakukan para pengusaha. Mereka beranggapan inilah yang terbaik. Padahal dibalik itu semua, harusnya mereka sadari betapa banyak keluarga yang akan mereka korbankan untuk kepentingan perusahaan. Benar-benar keputusan yang sangat sulit di saat yang seperti ini.

Pemerintah pun hanya bisa menghimbau kepada kalangan pengusaha untuk tidak melakukan PHKdi saat seperti ini. Sekali lagi, hanya menghimbau . tidak ada langkah konkret yang dilakukan.

Sudah saatnya para buruh untuk berpikir luas dan lebih kreatif. Mulailah berpikir untuk berwirausaha. Para buruh tidak perlu takut untuk menghadapi baying-bayang ancaman PHK dari perusahaan, jika mereka bisa berwirausaha. Walau hanya usaha skala kecil, tentu sedikit demi sedikit akan berkembang. Jangan pernah lupa bahwa pengusaha-pengusaha yang saat ini mengaji dan memperkerjakan mereka adalah orang-orang yang dulunya mulai dari hal yang kecil. Masih banyak peluang usaha yang dapat digali. Masih banyak juga para pengangguran, terutama pengangguran terididik di Indonesia. Sehingga masih banyak peluang untuk mereka membantu para pengangguran keluar dari permasalahannya.

Seperti yang dikatakan oleh Purdi E Chandra dalam “Cara Gila Jadi Pengusaha”, memulai usaha bisa hanya bermodal semangat pantang menyerah dan bantuan doa. Jangan pernah berpikir bahwa yang namanya modal hanya berupa uang. (*)

Oleh : Pramudita Aulia, Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia

Dikutip dari SINDO, 29 November 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar