2009/06/24

Jus, Tak Semua Sehat



S
iapa
yang tidak suka minum jus buah. Warnanya cerah dan terang, rasanya manis, dan baik untuk kesehatan. Tapi tunggu dulu, tidak semua ahli gizi berpendapat demikian. Meski jus kaya akan vitamin, tapi jangan tutup mata pada bahayanya.



YANG BOLEH

Bila Anda ingin memetik manfaat dari segelas jus, para ahli gizi menyarankan Anda untuk mengonsumsi jus sayuran. Kandungan likopen dalam tomat telah diteliti mampu mengurangi risiko kanker prostat. Campuran beberapa jenis sayuran yang dijus juga menjadi sumber serat dan mengontrol rasa lapar. Selain itu, kadar gula dalam jus sayuran lebih sedikit dan hanya mengandung sedikit kalori. Cocok untuk mereka yang sedang diet.


YANG TERLARANG

Berhati-hatilah pada minuman yang termasuk dalam juice cocktail, juice drink atau juice flavored beverage. Ketiga jenis minuman itu biasanya hanya mengandung sedikit buah asli. Bahan utamanya adalah air, gula, dan sirup rasa buah. Jus dalam kategori ini tak lebih baik dari softdrink, yang tinggi gula dan kalori tapi rendah nutrisi. Penelitian menunjukkan minuman ini akan menyebabkan kegemukan pada anak.


PILIH-PILIH BUAH

Bagaimana dengan jus buah murni yang tidak ditambah pemanis? Sebagian ahli berpendapat jus buah murni kaya akan vitamin C dan antioksidan untuk melawan penyakit. Masalahnya jus buah secara alami juga sudah mengandung gula dan kalori. Misalnya saja jus apel yang kadar gulanya setara dengan permen. Demikian juga dengan semangka yang mengandung banyak gula.

Bila Anda khawatir pada kandungan gula dalam jus, pilihlah jus buah delima. Meski banyak mengandung gula dan kalori, namun sangat kaya antioksidan. Riset menunjukkan delima mengandung zat yang efektif untuk melindungi fungsi otak dan mencegah kanker.

Buah-buahan dalam keluarga berry, seperti cherry, blueberry, dan cranberry, sangat disarankan karena efektif meningkatkan sistem imun tubuh. Beberapa studi juga menunjukkan buah berry mengandung anti peradangan dan anti kanker. Minum jus cherry sebelum dan setelah berolahraga bisa mengurangi rasa sakit pada otot akibat aktivitas fisik.

Bagaimana dengan jus orange yang jadi favorit banyak orang? Kabar baik, jeruk merupakan sumber vitamin C, yang merupakan juara dalam meningkatkan sistem imun. Tak cuma itu, orange juice juga mengandung kalsium dan vitamin D untuk menguatkan tulang. Sangat disarankan bila Anda mengurangi gula saat membuat jus ini.


Dikutip dari harian SURYA, 23 Juni 2009

Sehat dengan Jus Sayuran

Jus tidak terbuat dari buah-buahan saja. Seiring dengan merebaknya gaya hidup sehat, jus sayuran pun kian diminati. Asal bahan dan racikan sesuai, rasa getir dan bau langu pada sayuran tidak terasa. Sisanya, minuman segar yang menyehatkan tubuh.

APA yang masuk ke dalam tubuh adalah penentu kondisi kesehatan. Meski sibuk, sempatkan berolahraga sembari konsumsi bahan makanan yang menyehatkan. Tubuh pun tetap fit di tengah kesibukan pekerjaan.

Bartender Sheraton Surabaya Hotel and Towers Cahyo Winadi membuat kombinasi antara sayuran dan buah supaya jus sayuran terasa segar dan enak di mulut. “Bahan intinya terdiri dari bubuk kayu manis, nanas, lemon, dan madu,” kata Cahyo.

Keempat bahan tersebut dicampur dengan sayuran. Sayuran jenis apa saja yang bisa dibuat minuman jus? Kubis merah, kubis putih, wortel, tomat, selada, sawi hijau (bok choi), sawi putih, mentimun, hingga paprika.

Namanya juga golongan cabai, ada rasa getir agak pedas pada jus paprika. Tetapi mampu disamarkan oleh lemon dan nanas yang membuat rasa dan aroma racikan jus jadi segar.
Nah, jus paprika ini bisa dibuat dari paprika kuning, merah, atau hijau. Karena berasa pedas, jus paprika mampu membuat mata terbuka lebar di pagi hari, cocok untuk mengawali aktivitas sehari-hari.

Asal tahu saja, paprika ini banyak mengandung vitamin A, B, C, kalsium, potasium, dan fosfor. Manfaatnya seabreg, bisa menurunkan kolesterol dan kadar gula darah. Mengobati infeksi hidung dan telinga, sinusitis, serta tenggorokan. Termasuk mengobati luka, keseleo, dan memar. Jika ada masalah infeksi saluran pencernaan, paprika pilihannya.

Nanas dan lemon juga berfungsi menghilangkan bau langu pada sawi hijau. Mungkin awal mencium baunya agak tidak doyan, tetapi begitu mencicipi rasanya, Anda bakal ketagihan. Sebab, jus sawi hijau terasa segar seperti jus mentimun.

Mentimun dan sawi hijau mengandung serat tinggi serta kaya vitamin dan mineral. Keduanya bisa melancarkan saluran pencernaan dan mencegah konstipasi/sembelit. Mentimun bermanfaat baik untuk kesehatan kulit, mendinginkan suhu tubuh, dan mengobati tekanan darah tinggi.

“Sawi hijau seperti paprika, dapat mengobati penyakit telinga,” kata Cahyo. Kelebihan lainnya, sayuran ini bisa digunakan untuk mengobati influenza, rematik, nyeri sendi, bisul, luka memar, serta gangguan saluran kencing.

Cahyo juga berkreasi dengan kubis merah. Warnanya merah maroon dan terasa enak. Kubis merah bisa untuk menghambat pertumbuhan tumor serta mencegah kanker usus dan lambung.

Berbagai jus sayuran ini baik bagi mereka yang mengalami masalah pencernaan, infeksi saluran pernapasan, sariawan, menurunkan kadar kolesterol, batuk, dan mencegah penyakit jantung. Sebab, nanas dan lemon sebagai bahan utama memiliki manfaat tersebut. ida

Jus Sayuran
Bahan:

100 Gr sayuran (sesuai selera)
50 Gr nanas
30 Ml air lemon
30 Ml madu
Bubuk kayu manis dan air matang secukupnya

Membuatnya: blender semuanya jadi satu, jika suka sajikan dingin atau langsung suguhkan.

Dikutip dari harian SURYA, 21 Juni 2009

2009/06/19

Unas Vs Lulus


LULUS, satu kata yang sangat dinanti bagi setiap siswa yang telah melewati masa sulit karena Ujian Nasional (Unas). Begitu juga dengan kelulusan SMA yang telah disampaikan di hampir semua SMA dan sederajatnya. Tak semua siswa SMA mendapatkan pengumuman kelulusan di sekolahnya.

Masih ada kasus yang menyeret siswa untuk bersabar menanti pengumuman. Mulai dari pemberitaan yang menyiarkan bahwa terdapat sekolah di Kabupaten Malang yang menunda pengumuman karena terdapat puluhan siswa mendapat nilai kosong, yang tentunya membuat harap-harap cemas orangtua dan murid itu sendiri.

Kontroversi diperkirakan karena ada nilai-nilai di bawah empat sehingga hasil pengumuman tidak dikeluarkan. Ada kemungkinan lain, yaitu salah kunci jawaban saat pemindaian lembar jawaban soal.

Pada tahun ajaran 2008/2009 ini, hasil Unas di Jawa Timur mengalami penurunan. Tentunya kembali pada faktor individual masing-masing siswa, dalam hal ini yang dimaksud adalah persiapan, antara satu siswa dengan lainnya pasti berbeda. Persiapan yang dilakukan sangat berpengaruh pada kesiapan mereka ketika Unas.

Selain faktor individu, faktor eksternal individu, yaitu dari lingkungan sekitar siswa. Misal, dari pihak sekolah, guru, dan orang tua. Pihak sekolah tentu telah menyiapkan serangkaian latihan-latihan soal yang harus dikerjakan dan dikuasai oleh siswa dalam rangka mencapai indikator keberhasilan yang akan diujikan melalui Unas.

Guru juga pasti memotivasi anak didiknya semaksimal mungkin agar mereka semua lulus, apalagi dengan hasil yang memuaskan. Begitu pula peran orang tua. Pasti tiap orang tua akan mendorong anak-anaknya untuk belajar tekun demi melewati Unas dan bisa lulus dengan baik.

Unas memang selama ini menjadi kontroversi di antara pakar pendidikan. Unas dianggap tidak mampu memetakan kemampuan siswa sebenarnya. Proses pendidikan yang dilakukan siswa selama 3 tahun tidak bisa hanya dinilai dalam 3 hari atau paling lama dalam seminggu.

Banyak siswa melakukan jalan pintas yang dekat dengan kecurangan dalam proses pengukuran kompetensi melalui Unas. Misalnya, satu sekolah yang harus mengulang mengikuti Unas karena ratusan siswanya tidak lulus.

Setelah ditelusuri penyebab tidak lulus ini adalah karena mereka mengisi lembar jawaban berdasarkan jawaban yang disebarkan melalui SMS. Padahal, tentu saja, tidak ada yang meyakini apa memang SMS yang dikirimkan kepada mereka merupakan SMS yang tidak menyesatkan.

Kesemuanya ini semoga bisa menjadi bahan evaluasi bagi kita, utamanya bagi siswa
yang masih akan menghadapi Unas di tahun yang akan datang bisa melakukan persiapan
yang lebih baik untuk menghadapi Unas selanjutnya.

Oleh Ella Lalfakhiroh
Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Malang

Di kutip dari Harian Surya online – Rabu, 17 Juni 09

Sarjana Syarat Mencari Kerja


Seyogianya, kuliah di manapun tidak menjadi masalah. Sebenarnya yang menjadikan kita sukses bukan hanya label perguruan tinggi, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana usaha kita untuk menjadi sukses. Coba Anda hitung, berapa banyak mahasiswa di perguruan tinggi favorit yang sukses.

SNMPTN mulai buka pendafaran dari 15 s/d 26 Juni 2009. Tentunya berbondong-bondong pendaftar menyerbu loket pendaftaran. Keinginan untuk mengikuti SNMPTN benar-benar menjadi jalur favorit para siswa SMA, yang ingin melanjutkan studi di PTN setelah jalur PMDK yang mereka tempuh.

Lanjut studi di perguruan tinggi, khususnya di PTN, menjadi cita-cita para pelajar lulusan SMA sejak dulu hingga sekarang. Siapa yang tidak berbangga diri, ketika dirinya diterima diperguruan yang berlabel internasional, apalagi masuk PTNternama di Indonesia dan menjadi urutan perguruan terbaik di dunia, tapi tidak memandang apakah dia akan memiliki dalil internasional pula.

Ijazah SMA rasanya tidak ada artinya kalau tidak menambah ijasah minimal Strata-1. Apalagi sekarang, sarjana syarat utama untuk melamar pekerjaan. Tidak jarang ketika para lulusan SMA banyak yang merangkap jalur masuk perguruan tinggi.

Semisal kemarin ikut jalur PMDK, sebagai umpan kedua mereka juga mendaftar SNMPTN, atau bahkan mendaftar jalur regular yang biayanya cukup lebih mahal dibanding jalur PMDK dan SNMPTN.

Ketika pengumuman kelulusan binggung ketika penguruan tinggi yang dipilih pertama tidak diterima, tetapi pilihan perguruan tinggi kesekian kali yang diterima. Akhirnya, keterpaksaan masuk perguruan tinggi pun dilakukan.

Ada yang masuk perguruan tinggi negeri tetapi pilihan jurusannya tidak sesuai, ada yang kampusnya tidak sesuai, ada yang terpaksa masuk di PTS karena tidak lulus tes seleksi di jalur apapun di PTN.

Akhirnya, ungkapan “Saya sebenarnya salah alamat untuk kuliah di sini.” sering dilontarkan mereka sebagai wujud penyesalan ketika ditanyai teman kuliahnya. Penyesalan inilah yang sering terjadi.

Kuliah tidak serius lagi. Pada akhirnya ini berimplikasi pada kelulusannya yang lebih parah tidak sesuai harapan. Sebenarnya, sarjana sebagai syarat melamar kerja, tetapi sarjana sebagai syarat menjadi penganguran.

Sadar atau tidak, bahwa kemampuan mereka terbatas. Seyogianya, kuliah di manapun tidak menjadi masalah. Sebenarnya yang menjadikan kita sukses bukan hanya label perguruan tinggi, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana usaha kita untuk menjadi sukses.

Coba Anda hitung, berapa banyak mahasiswa di perguruan tinggi favorit yang sukses. Berapa persen jumlah mahasiswa sekarang ini, dan bandingkan jumlah mahasiswa yang suskes?

Mungkin kita tidak pernah menyadari atau mungkin tidak pernah mengukur seberapa besar kemampuan kita untuk meraih sesuatu. Hingga cita-cita yang kita inginkan tidak tahu. Apakah kita akan mampu meraihnya dengan segelintir kekuatan yang kita punyai saat ini?

Silakan saja Anda mencoba. Asalkan usaha Anda juga maksimal. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Walhasil, ketika kita sukses menjadi sarjana terbaik, tentu, pekerjaan tidak perlu kita cari, tetapi pekerjaan yang mencari kita.

Oleh Bayu Tara Wijaya
Mahasiswa UIN-Malang


Di kutip dari Harian Surya online – Rabu, 17 Juni 09

Ribuan Pencari Kerja Serbu Bursa


SURABAYA - SURYA Ribuan pencari kerja memburu lowongan kerja yang tersedia pada Bursa Kerja di Balai Pemuda kemarin, (16/6). Menurut catatan panitia dari MMP (My Master Promo), bursa kerja yang digelar pada 16-18 Juni tersebut telah dihadiri sekitar 1.000 pada hari pertama. MMP optimistis pada hari kedua jumlah pencari kerja yang memburu lowongan di Job Fair akan lebih besar.

Panitia memasang target jumlah pengunjung per hari sekitar 1.000 hingga 1.500 orang. Pengunjung yang mencari kerja tidak dipungut biaya masuk.

“Biasanya pada hari kedua jumlah pencari kerja akan lebih besar. Apalagi perusahaan yang ikut bursa cukup dikenal masyarakat luas misalnya Danamon, Pepsi, Alfa dan Mcdonald,” kata Nadia Praticia, salah satu panitia, Senin (16/6).

Bursa kerja tersebut diikuti oleh 40 perusahaan dari berbagai sektor usaha. Di antaranya perbankan dan jasa keuangan, expor-impor, ritel hingga perusahaan pelayaran.

Dalam bursa kerja tersebut, panitia menyediakan ruangan khusus bagi perusahaan menggelar tes psikologi. Perusahaan yang ingin segera melakukan proses rekrutmen pegawai dapat menggelar tes psikologi dan wawancara di lokasi bursa kerja. Namun pencari kerja harus lebh dulu memenuhi semua syarat berkas lamaran sesuai ketentuan perusahaan.

Sebagian besar pencari kerja yang memadati bursa kerja tersebut adalah para sarjana yang baru menyelesaikan kuliahnya antara 1-2 tahun. Namun ada pula beberapa pencari kerja yang saat ini sudah bekerja di perusahaan-perusahaan swasta yang ada di Surabaya. Mereka berusaha mencari pekerjaan baru dengan harapan mendapat penghasilan yang lebih baik dan status karyawan tetap.ytz

Puluhan bahkan ratusan Info kerja yang ada di SHS, hal itu bisa anda lihat di website shs, info lowongan kerja tersebut di berikan secara gratis kepada mahasiswa maupun masyarakat umum, anda berminat??? silahkan hub. Sekretariat shs !!!

Di kutip dari Harian Surya online – Rabu, 17 Juni 09

Upah Dipotong Agency, Makan Ambil Jatah Kantor


Berniat mencari ilmu dan pengalaman di Singapura, mahasiswa asal SurabayaFebi Defiani harus hidup nelangsa. Berikut laporan wartawan Jawa PosASTANTO AL BUDIMAN yang belum lama ini menemui Febi cs di pondokannya di Singapura.

SORE itu di sebuah kos-kosan berlantai empat di kawasan Geylang, Singapura,Jawa Posmenemui Febi Defiani. Mahasiswa asal Surabaya tersebut sudah limabulan mengikuti program magang di sebuah restoran di Bukit Datok, cukup jauh dari kosnya. Untuk pergi-pulang ke tempat kerja, dia harus menggunakan keretaSMRT.

Di Resto Pastamania itu, cewek 21 tahun tersebut magang (bekerja) sebagai pramusaji. Program magang itu merupakan bagian program studinya di Akademi Pariwisata Group Studi dan Pelatihan International (GSP International) Surabaya. Dia tinggal sebulan lagi menyelesaikan program magang enam bulan tersebut.

Tapi, bukannya pengalaman manis dan ilmu yang didapatkan selama lima bulan tinggal di negeri jiran. Febi mengaku selama itu dirinya harus bekerja keras agar bisa bertahan hidup di perantauan. ’’Padahal, kami sudah mengeluarkan banyak uang untuk mengikuti program ini. Janjinya juga banyak yang tidak sesuai dengan kondisi di sini,’’ ujarnya.

Untuk mengikuti program magang di Singapura tersebut, Febi harus mengeluarkan uang Rp 6 juta. Uang itu digunakan untuk pengurusan paspor, fiskal, dan tiket pesawat Surabaya–Batam (dilanjutkan menyeberang ke Singapura menggunakan feri). Pemondokan selama tinggal di Singapura ditanggung agency yang akan menyalurkan mahasiswa ke tempat magang.

’’Sebenarnya bukan ditanggung agency, melainkan dipotongkan dari upah saya bekerja,’’ tutur mahasiswi yang tinggal di kawasan Juanda tersebut. Menurut Febi, program magang itu tidak layak disebut pendidikan. ’’Bilang saja sejak dulu kalau kita mau dipekerjakan,’’ ujarnya dengan nada tinggi.

Dia menilai, program magang yang digagas kampusnya (GSP-International) itu merupakan sebuah penipuan ketenagakerjaan. Sebab, kata Febi, materi magang yang dia terima tidak seperti yang dijanjikan sebelum berangkat lima bulan silam. ’’Izin masuk ke Singapura saja, kami harus bohong dengan tujuan wisata,’’ tegasnya.

Di tempat kerja, Febi benar-benar merasa nelangsa. Sebab, dia ternyata dipekerjakan sebagai pramusaji alias pelayan di sebuah kafe/restoran.

Apalagi, jarak antara tempat kos dengan tempat kerja cukup jauh. Dia harus naik kereta SMRT pergi-pulang. ’’Ongkosnya bayar sendiri. Ya lumayan, 4 dolar Singapura PP. Paling mahal dibanding ongkos teman-teman,’’ ungkapnya.

Belum lagi biaya makan dan tetek-bengek lainnya yang tidak sedikit. ’’Pokoknya, upah sebulan saya habis,’’ tambahnya.

Sebulan, Febi mendapat upah 950 dolar Singapura. Namun, setiap gajian, sudah dipotong 600 dolar oleh agency untuk membayar kos-kosan. Sisanya untuk hidup dengan kondisi pas-pasan. Di antaranya, 168 dolar untuk transportasi ke tempat kerja. Untuk makan, Febi menggantungkan jatah dari kantornya. Hanya, sesekali dia membeli mi instant untuk makan malam di kos-kosan.

’’Untuk minum saja, saya harus ambil air di tempat kerja untuk saya bawa pulang. Kalau tidak begitu, pengeluaran saya bias tambah banyak,’’ ujarnya. ’’Terus terang, sampai saat ini saya belum bisa menabung karena memang tidak ada yang bisa ditabung,’’ imbuhnya.

Febi tidak berani bertanya kepada agency-nya soal ketidakberesan yang dirasakan itu. Sebab, untuk setiap pertanyaan yang bernada protes, agency akan mendenda peserta program. Selain itu, denda diberikan kepada penghuni kos-kosan yang melanggar aturan. ’’Dendanya sekitar 50 dolar Singapura. Untungnya, saya belum pernah kena denda,’’ paparnya.

Dia menyesalkan senior-seniornya di GSP yang tidak pernah bercerita tentang realitas program magang di Singapura tersebut. ’’Apa mereka tidak punya perasaanya?’’ ujarnya.

Di kos-kosan’ yang kumuh dengan dua tong sampah besar penuh sampah di dalam ruangan, Jawa Pos juga bertemu enam mahasiswa dari perguruan tinggi berbeda. Mereka adalah Noval Tridianto dari Cilacap, Ninik Sri Lestari (Jogja), Jamalludin Bashori (Madura), Ida Bagus Ade Prayoga Sandhi (Bali), I Kadek Dody Darwin (Bali), dan Utaminingrum (Jogja).

Mereka juga peserta program magang seperti yang dilakoni Febi. Di Singapura, mereka berkumpul di bawah koordinasi agency yang sama: Simons Agency.

’’Total di kos-kosan ini, tinggal 24 mahasiswa Indonesia,’’ ujar Uut, sapaan akrab Utaminingrum.

Seperti halnya Febi, Uut juga merasakan kekecewaan menjalani program magang itu. Misalnya, soal gaji yang sudah dipotong agency. ’’Saya merasa tertipu. Suakit hati ini,’’ ujarnya lantas memeluk temannya, Ninik Sri Lestari, dengan mata berkaca-kaca.

Uut menunjukkan kontrak kerjanya. Di kontrak kerja itu tertulis bahwa dia berhak menerima gaji 950 dolar Singapura. Kenyataannya, dia hanya menerima 350 dolar. ’’Semua anak di sini terima 350 dolar,’’ ujar mahasiswi asal Jogjakarta tersebut.

’’Itu sangat berbeda dari tempat saya magang di Malaysia tahun lalu,’’ imbuh perempuan berkulit putih tersebut.

Sementara itu, Rabu (8/4), Jawa Pos mengonfirmasi ke Kampus GSP International di kawasan Basuki Rahmat Surabaya soal kondisi mahasiswanya yang menjadi peserta program magang di Singapura. Lembaga yang didirikan pada 2000 tersebut berada di lantai dua Gedung Gelael, samping Tunjungan Plaza. GSP berpusat diJakarta dan memiliki cabang di beberapa daerah. Di antaranya di Tangerang, Surabaya, Bali, Malang, dan Jogjakarta.

Menurut Saiful, salah seorang staff manajemen GSP, mahasiswa GSP International sebenarnya tidak diwajibkan mengikuti magang di luar negeri. ’’Keluar negeri atau tidak, itu pilihan si mahasiswa,’’ ujarnya.

Namun, kata dia, nilai sertifikat luar negeri akan berbeda dibanding yang di dalam negeri. Untuk magang ke luar negeri, mahasiswa diwajibkan membayar biaya transportasi Rp 4 juta–Rp 5 juta untuk berangkat ke Singapura. ’’Kami punyaagency atau semacam lembaga outsourcing di sana,’’ ujarnya. ’’Agency itulah yang mengatur tempat tinggal dan di mana mahasiswa magang,’’ jelas anggota tim program magang di Singapura itu.

Dia menjelaskan, selama proses magang di Singapura, setiap mahasiswa akan mendapatkan gaji 350 dolar. Jika dikurskan dalam rupiah, jumlah uang dolar Singapura itu memang terlihat besar, sekitar Rp 2 juta. Namun, jika untuk biaya hidup di sana, uang itu jadi sangat kecil.

Saat dijelaskan bahwa gaji 350 dolar itu tidak cukup untuk hidup di Singapura, Saiful menjawab, ’’Ya mereka harus mencari tambahan dengan overtime(melembur, Red).’’ Saat ditanya apakah ada pengawas GSP International di Singapura? Saiful menjawab, ’’Semua sudah ditangani agency di sana.’’ (*/ari)

- Waspadai janji-janji manis yang bersifat jebakan !!!

- Hati-hati sekolah yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan mahasiswa


Di Kutip dari Harian Jawapos, Minggu 12 April 2009

Kejahatan Berbanding Lurus Pengangguran


PENGANGGURAN Kota Surabaya naik 100%.Apakah maraknya perampokan terkait dengan jumlah pengangguran? Kriminolog asal Malang Reinekso Kartono mengungkapkan, kejahatan adalah anak dari sebuah kemiskinan dan kemiskinan adalah saudara dari pengangguran.



Dari perkataan tersebut, dia menjabarkan bahwa jumlah kejahatan akan berbanding lurus dengan jumlah kemiskinan.“Semakin banyak masyarakat miskin di suatu tempat, maka kejahatan yang terjadi juga tinggi,” tandasnya. Kejahatan lebih sering terjadi akibat desakan ekonomi, khususnya pada kejahatan jalanan. Masyarakat yang sudah terdesak secara ekonomi akan nekat melakukan berbagai tindakan guna memenuhi kebutuhan mereka.Mereka lebih cenderung melakukan kejahatan terlebih lagi jika pilihan lain semakin kecil.



“Jika masalah ekonomi bisa diatasi, maka masalah kejahatan juga bakal teratasi,” tandasnya Selain itu, kata Reinekso,maraknya kejahatan yang belakangan terjadi juga bisa disebabkan faktor guncangan politik.Dengan adanya pemilu yang jelas menguras tenaga dan perhatian polisi karena lebih banyak terkonsentrasi pada pengamanan sehingga membuka peluang pada para pelaku kejahatan untuk bertindak.

“Dengan adanya peluang berupa longgarnya pengaman jelas akan diikuti dengan peningkatan kejahatan.Para pelaku kejahatan akan selalu dan memanfaatkan celah untuk bertindak,”tegasnya. Sementara itu,Kabag Bina Mitra Polwiltabes Surabaya AKBP Sri Setya Rahayu mengungkapkan, krisis finansial global yang juga berdampak pada kondisi ekonomi serta peningkatan pengangguran memang punya pengaruh terhadap peningkatan kejahatan. Dengan kondisi terpepet sering kali timbul niat jahat.

“Namun yang perlu diingat bahwa tidak semua kejahatan semata akibat kondisi ekonomi. Namun juga ada faktor lain, itu kembali pada kondisi masyarakatnya,” tandas polwan yang akrab di panggilYayuk ini. Dia menandaskan, peningkatan kejahatan belakangan ini lebih banyak akibat terbukanya peluang karena keamanan lebih dikonsentrasikan pada pemilu.Dengan kondisi seperti itu memicu para pelaku untuk beraksi.“Ambil contoh adalah curanmor,ketika anggota rutin melakukan patroli,maka akan berkurang. Tapi sebaliknya, jika pengamanan berkurang akan marak,” tandasnya.


Dalam menyikapi masalah ini, langkah yang bisa diambil adalah dengan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat.Dengan demikian, masyarakat dengan sendirinya akan mampu menjaga situasi lingkungannya. “Jika masih banyak terjadi kejahatan, berarti pendekatan polisi terhadap masyarakat di wilayah itu masih belum maksimal,” katanya.


Pengangguran Tinggi karena Kesalahan Pemkot. Tingginya jumlah pengangguran di
Surabaya dinilai kalangan buruh sebagai imbas buruknya kinerja pemerintah kota.Mereka menganggap selama ini Pemkot gagal dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

Indikasi tersebut terbukti dari minimnya program pemberdayaan atas para pengangguran. Bahkan program pelatihan yang digagas setiap tahun pun tak lebih dari wacana saja. Sementara realisasinya tidak pernah ada sama sekali. “Selama ini Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) memang sering menggembar- gemborkan program pelatihan dan keterampilan bagi pengangguran.


Tetapi itu hanya di atas kertas saja, wujudnya tidak ada,” sindir Koordinator Divisi Advokasi Serikat Buruh Kerakyatan (SBK) Kota Surabaya Jamaludin kemarin. Fakta tersebut,kata Jamaludin, seperti terjadi pada korban PHK yang melapor.Hingga saat ini mereka belum pernah diberi keterampilan. Apalagi sampai mendapatkan pekerjaan kembali.Kenyataan inilah yang menurutnya cukup memilukan. Pasalnya,Pemkot Surabaya memiliki tanggung jawab penuh atas kelangsungan mereka.


Pria yang juga Koordinator Alinasi Buruh Menggugat Jatim ini menambahkan, selain industri yang kolaps, tingginya pengangguran (korban PHK) sejatinya adalah imbas dari buruknya manajemen di perusahaan, yakni dengan menerapkan sistem outsourcing bagi karyawan. Dengan demikian,mereka pun bisa dengan mudah dikeluarkan.“ Data kami,dari total pengangguran di
Surabaya ini,70% di antaranya adalah karena karyawan outsourcingyang terkena PKH.Ini sungguh mengkhawatirkan,”tuturnya.


Ironisnya, kondisi tersebut tidak pernah mendapat perhatian serius dari pemerintah
kota. Sejumlah perusahaan nonpenunjang yang tetap memakai sistem outsourcing tetap dibiarkan beroperasi dan tidak mendapat sanksi.Padahal, nyata-nyata hal itu dilarang. “Kalau perusahaan itu sekadar mengurusi catering atau cleaning servicemungkin tidak masalah.Tetapi mereka ini kan perusahaan dengan pekerjaan utama. Seharusnya tidak boleh ada outsourcing,” tegasnya.


Pihaknya berharap Disnaker untuk lebih serius lagi dalam mengatasi pengangguran itu,yakni segera memberikan lapangan pekerjaan bagi mereka dan memberi sanksi tegas untuk perusahaan yang melanggar. Kepala Disnaker Kota Surabaya Achmad Syafii menampik tudingan itu. Dia mengaku program pelatihan selalu dilakukan setiap tahun,termasuk juga penempatan pengangguran ke sejumlah perusahaan. “Saat ini saja sudah ada 3.500 pengangguran yang kami salurkan ke pekerjaan baru.


Ini melampaui target kami yang hanya 20.200/tahun,”bantahnya. Khusus untuk pelatihan pengangguran, menurut Syafii,justru dibagi dalam dua jenis,yakni berbasis kompetensi dengan materi pelatihan seperti permintaan dunia usaha serta berbasis kemasyarakatan dengan model keterampilan sesuai bakat. Jadi,penanganan pun dinilai lebih maksimal.


Terkait praktik outsorcing, pria ramah ini mengakui memang ada. Meski demikian, selama ini pihaknya jarang mendapat laporan atas temuan itu.“Kami selalu respek dengan pelanggaran itu. Karena itu, jika ada temuan segera lapor kepada kami,” tuturnya. (lutfi yuhandi / ihya’ ulumuddin)

SINDO, Selasa - 24 Maret 2009

Perbaikilah Kepribadian Anda, dan Anda Akan Sukses


Oleh: Tunggul Tranggono

"You are free to choose, but the choice you make today will determine what you will have, be and do in the tomorrows of your life" Zig Ziglar.


Hasil survey Stanford Research Institute, Harvard University & Carnegie Foundation menyimpulkan: Bahwa lima belas persen (15 %) dari alasan mengapa seseorang berhasil meraih keberhasilan dalam pekerjaan banyak ditentukan oleh penguasaan pengetahuan dan keterampilan mengenai profesi.


Bagaimana yang 85 %? Delapan puluh lima persen dari mereka yang meraih sukses, banyak ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan mengenai manusia! Survey yang lain pada 16 (enam belas) jenis industri di Amerika menunjukkan bahwa ternyata prestasi seseorang tidak ditentukan oleh faktor pendidikan formal apakah seseorang tersebut sarjana atau bukan sarjana,bukan oleh faktor jenis kelamin apakah seseorang itu laki-laki atau perempuan, bukan oleh ras apakah mereka itu kulit putih atau kulit hitam, dan juga bukan oleh umur apakah diatas 40 tahun atau dibawah 40 tahun.

Prestasi seseorang ditentukan oleh kepribadiannya. Bahkan disimpulkan juga bakat yang dibawa sejak lahir hanya berperan sebagai faktor imbuhan saja bagi prestasi seseorang. Kepribadian dan prestasi ibarat flight-attitude yang di-install pada cockpit pesawat terbang. Bila flight attitude menunjukkan kemiringan 45 derajat, maka berarti pesawat miring 45 derajat. Bila kepribadian seseorang tidak positif, maka prestasi yang bersangkutan tidak akan sukses, walau faktor pendukung kesuksesan yang lain dimilikinya. Oleh sebab itu apabila seseorang ingin sukses, tidak ada jalan lain kecuali menimba terus ilmu dan pengetahuan agar wawasannya luas, bekerja terus menerus agar memperoleh pengalaman dan mempertajam keterampilan, berpola pikir dan berpola tindak positif untuk makin menampilkan kepribadian yang positif. Tiga faktor ini yaitu "knowledge, skill and behaviour" oleh Dale Carnegie disebut sebagai faktor keberhasilan seseorang (The Triangle of Success).

KNOWLEDGE

Perjalanan jaman senantiasa diikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Bagi manusia yang terlahir pada jamannya dituntut setidak-tidaknya mengetahui apa yang terjadi dan sedang berkembang, kemudian menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan tersebut dengan sikap yang adaptatif walau harus melakukan perubahan yang memerlukan pengorbanan. Dalam konteks bekerja dan pekerjaan misalnya, penerapan teknologi yang modern sebagai hasil perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat mau tidak mau harus diterima dengan baik, sebab kalau kita tidak melakukannya, bukan hanya ketinggalan dengan yang lain, tetapi bahkan mungkin kita akan terlindas dengan perubahan/kemajuan yang sedang berlangsung. "Make change an ally!" Jadikan perubahan itu sahabat anda. Sebab alergi dengan perubahan, kita akan mandeg.


Dalam pergerakannya, ada satu hal yang tidak pernah berubah, yaitu bahwa jaman akan menawarkan kepada kita berbagai kesempatan terus menerus. Tinggal terserahlah kepada kita akan menyambut kesempatan tersebut dan menangkap atau membiarkannya berlalu. Yang jelas kesempatan yang sama tidak akan datang lebih dari satu kali, hilang diambil oleh yang lain atau lenyap tertelan waktu. Siap atau tidak siap salah satu keberhasilannya tergantung penguasaan kita terhadap ilmu kita yang kita miliki. Sebab menangkap kesempatan harus berbekal ilmu pengetahuan. Semakin luas ilmu kita semakin cakap kita mengambil kesempatan. Hanya orang yang membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan yang banyak mampu menangkap berbagai peluang dan kesempatan.

SKILL

Keterampilan pada akhirnya akan dicapai seseorang apabila mereka melakukannya dalam praktek. Penguasaan ilmu pengetahuan saja tidaklah cukup untuk bisa disebut sebagai terampil apalagi ahli. Dengan praktek seseorang akan menemui berbagai pengalaman yang sangat variatif, berbagai persoalan dan bagaimana menyelesaikan persoalan tersebut. Ini membuat penguasaan terhadap fungsi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya semakin tajam. Berbekal ilmu pengetahuan ditambah pengalaman, seseorang akan mudah menemukan esensi dari ilmu pengetahuan tersebut, yang akan berpengaruh kepada keberhasilan dalam pengeterapannya. Solusi-solusi terhadap masalah bisa dipermudah sebab esensinya dikuasai. Untuk rakyatnya yang diharapkan bisa mandiri dan tidak tergantung kepada negara lain / kapitalis, Mahatma Gandhi menghimbau agar rakyatnya mempraktekkan ilmu pengetahuan yang sudah dimilikinya untuk melakukan produksi untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.. Beliau mengibaratkan betapa tinggi praktek itu dengan perumpamaan bahwa satu ons praktik nilainya sama dengan satu ton ilmu pengetahuan. Maksudnya adalah dengan praktik, seseorang akan mendapatkan banyak manfaat dan ilmu yang lebih detail dan mendalam, sebab betul-betul dirasakannya dan dipahaminya.

BEHAVIOUR

Dipengaruhi oleh karakter yang terbawa sejak lahir, serta lingkungan kehidupan sehari-hari, seseorang akan tampil dengan ciri khusus yang mengemuka sebagai behavior dalam bentuk pola pikir dan pola tindaknya. Tampilan ini secara umum disebut sebagai kepribadian atau personality yang dalam awal tulisan disebut mempengaruhi pencapaian prestasi seseorang dengan dominan. Ada yang beranggapan kepribadian adalah pembawaan yang merupakan keturunan dari orang tua, atau yang tak bisa dirobah. Seorang sarjana, James William, menyatakan bahwa kepribadian seseorang ibarat bawang merah, yang apabila dikupas kulitnya, akan diketemukan kulit yang lain, begitu berkali-kali. Artinya kepribadian sebagai potensi sesungguhnya sangat banyak dimiliki oleh seseorang. Namun tidak nampak. Yang nampak atau ditampilkan sekarang ini adalah sebagian saja dari kepribadian yang dimilikinya. Hakekat dari pengibaratan ini adalah bahwa kepribadian itu bisa dikembangkan. "Attitude is learned, not inherited." Bisa dipelajari, bukan bawaan keturunan.

SELF DEVELOPMENT

Dengan berbekal ilmu pengetahuan (Knowledge), keterampilan (Skill) dan kepribadian (attitude & behaviour) yang dimilikinya, seseorang akan berhasil dalam pekerjaannya dan berprestasi tinggi. Namun itu tentunya tidak cukup. Perjalanan zaman membuat pula "social environment" berkembang. Oleh sebab itu prestasi pun harus berkembang dari waktu ke waktu sehingga seseorang senantiasa dalam posisi "kini lebih baik". Ibarat perjalanan, prestasi berawal dengan pertanyaan untuk diri sendiri ; siapa saya, dimana saya, hendak kemana saya, bagaimana caranya agar sampai kesana.

SIAPA SAYA?

Alangkah sulitnya seseorang yang ingin berkembang tetapi tidak mengenal dirinya sendiri. Untuk itu jurnal kehidupan senantiasa harus diikuti, neraca kehidupan senantiasa harus dibuat. Dengan introspeksi, dengan retrospeksi. Seberapa luas ilmu pengetahuan kita miliki? Seberapa terampilkah kita bekerja? Sepositif apakah kepribadian kita? Pengenalan diri sendiri dan kesadaran akan kekuatan serta kelemahan sendiri merupakan modal utama seseorang untuk bisa melakukan pengembangan diri. Tidak pula bisa dianggap sepele adalah pengenalan seseorang dari atau oleh orang lain yang harus dimanfaatkan sebagai 'feed-back' bagi koreksi akan hal-hal yang tidak baik pada diri kita.

DIMANA SAYA?

Seseorang hidup di tengah-tengah masyarakat, tidak terlepas dari interaksi antar berbagai aspek kepentingan baik manusia yang memiliki kepribadian berbeda-beda., dengan teman sekerja, lembaga / perusahaan dimana kita bekerja, masyarakat, bahkan sistem kerja yang saling interaksi secara global. Seseorang selalu berada di tengah-tengah berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilannya. Oleh sebab itu dimana letak posisi seseorang dalam interaksi organisasi, apa statusnya, harus disadari sebagai awal pijak perjalanan prestasi yang panjang.

HENDAK KEMANA SAYA?

Tujuan hidup hendaklah jelas. Clear Goal in Life kata sebagian orang. Bekerja sebagai usaha mewujudkan tujuan hidup haruslah jelas juga.Buat apa kita bekerja?Puaskah kita dengan kondisi sekarang? Atau kita ingin berkembang? Kemana kita akan menuju? Menentukan tujuan dengan jelas merupakan motivasi yang akan menggerakkan kita. Seberapa kuat (strength) kita, apa saja kelemahan (weakness) kita. Apabila sudah kita ketahui, dinamika interaksi sosial banyak menawarkan peluang (opportunities). Bahwa kita bisa menggapai kesempatan, adalah tergantung kesiapan kita. Adakah itu? Di samping itu harus diwaspadai pula bahwa di dalam berbagai kesempatan, ada juga ancaman -ancaman (threats) yang bisa membuat tujuan kita gagal.

BAGAIMANA CARANYA?

Dibumbuhi oleh semangat (enthusiasm), seseorang harus mencapai prestasinya. Untuk itu dalam pelaksanaannya haruslah berbahasa prestasi, bermotif prestasi (achievement motive orieented). Pada diri seseorang, motif prestasi bisa dikembangkan. Kebiasaan mengetahui apa yang dilakukan, senantiasa ingin mencapai hal yang lebih baik dari waktu sebelumnya, membandingkan antara hasil dan resiko-resiko, akan membawa seseorang kepada peningkatan motif prestasi yang semakin tinggi. Akhirnya secara naluriah pada diri seseorang akan terbentuk jiwa yang selalu ingin berprestasi. Seiring perjalanan hidupnya, tampillah suatu sosok jati diri yang mencerminkan kepribadian yang positif,yang bisa filling-nya mempercepat pemilihan antara kegiatan yang berguna bagi prestasinya dengan yang tidak. Dan kata tanya yang tepat untuk ini adalah di dalam kita berkegiatan atau bekerja, selalu ada pertanyaan kepada diri sendiri kenapa tidak yang terbaik yang aku lakukan?

PRESTASI, TERMINAL DARI TUJUAN

Individu adalah bagian dari institusi. Apabiia individu-individu berkembang, berkembang pulalah institusi, demikian sebaliknya. Dan apabila institusi berkembang, celah dan kesempatan semakin banyak, yang bisa kita tangkap semakin banyak pula kemungkinannya. Secara umum, "performance" kita akan saling terkait dengan performance institusi dimana kita bekerja. Oleh sebab itu bagi yang memahami alur pemikiran ini tak ada pilihan kecuali mengejar prestasi dengan bekerja sebaik-baiknya, sebab jalan kearah pencapaian tujuan semakin terbuka.

Pada akhirnya seiring perjalanan umur, sampailah kita di terminal tujuan hidup kita, di puncak karir dan bolehlah kita menghela nafas panjang sambil berucap: "Alhamdulillah, aku menjadi sebaik-baik diriku. Alhamdulillah tidak sia-sia hidupku,".

Sumber: Majalah Human Capital No. 13 | April 2005

Meningkatkan Kemajuan Karir


Salah satu tujuan orang berkarier adalah mencapai prestasi puncak di bidangnya. Ini tentu diperoleh melalui proses yang terkadang tak mudah. Apalagi, persaingan di dunia karier saat ini sangat ketat.

Promosi kenaikan jabatan atau mutasi merupakan alternatif memajukan karier. Berkembangnya karier berarti peningkatan, baik peningkatan tanggung jawab, wawasan, maupun penghasilan. Nah, agar karier Anda bisa berkembang, simak beberapa tips penting berikut :

1. RENCANAKAN JAUH-JAUH HARI

Pikirkan betul-betul karier kita, bahkan hingga beberapa tahun mendatang. Jangan hanya terfokus pada pekerjaan yang sekarang. Sebaiknya, pikirkan pekerjaan atau posisi Anda lima tahun mendatang, misalnya, agar bisa memiliki gambaran yang jelas, di mana kira-kira posisi karier Anda di tahun mendatang.

Pergunakan waktu sebaik mungkin untuk merencanakan karier Anda. Banyak orang yang memulai bekerja tanpa memperhitungkan kariernya di kemudian hari. Yang terjadi, mereka tak mengalami perkembangan berarti meski telah berkarier sekian lama. Menentukan dan memperhitungkan karier memang tidak mudah, tetapi itu lebih baik daripada hanya menunggu keberuntungan atau nasib saja.

2. TINGKATKAN WAWASAN

Wawasan berhubungan dengan kinerja dan kreativitas. Oleh karena itu, wawasan sangat penting dalam karier. Apalagi jika bidang karier Anda berkaitan erat dengan perkembangan dunia.

Salah satu cara terbaik untuk menguasai bidang Anda adalah dengan membaca buku atau artikel-artikel tentang bidang tersebut. Selain itu, juga tak pernah absen melihat teve, membaca koran/majalah, atau surfing di internet. Anda juga bisa memperkaya wawasan lewat pergaulan. Jangan ragu membuka kontak dengan siapa saja dan dari bidang apa saja, karena itu akan memperkaya wawasan.

3. MILIKI KOMITMEN

Komitmen adalah kesanggupan untuk bertanggung jawab terhadap hal-hal yang dipercayakan kepada kita. Laksanakan tugas seperti yang diharapkan, bahkan kalau bisa melebihi target. Komitmen sangat penting, karena lewat komitmenlah kinerja seseorang bisa diukur, apakah memang bekerja sesuai tuntutan. Komitmen juga akan membantu orang mengenali siapa diri kita sebenarnya. Jika betul-betul memiliki komitmen untuk mengemban tugas yang dipercayakan kepada kita, maka bukan hal sulit bagi atasan untuk memberi kepercayaan lebih kepada kita.

4. IKUTLAH KURSUS, APA SAJA

Ikutilah pelatihan bagi karyawan kantor yang diadakan lembaga berkualitas. Anda akan memperoleh banyak pengetahuan yang berguna dalam jangka panjang. Banyak karyawan yang ragu mengikuti kursus singkat, karena padatnya jadwal pekerjaan mereka. Selain itu, faktor izin atasan juga sangat menentukan. Yang terpenting adalah niat Anda. Sampaikan terus terang kepada atasan, apa alasan Anda mengikuti kursus tersebut.

Anda juga dapat meningkatkan kemampuan dengan menghadiri seminar, karena banyak informasi dan perkembangan baru yang Anda peroleh dan bisa memperluas wawasan. Tentu, ini akan menjadi nilai tambah Anda di mata perusahaan.

5. IKUT ORGANISASI

Kini, banyak organisasi profesi yang didirikan untuk menampung orang-orang di bidang yang sama. Yang harus Anda cermati adalah memilih organisasi mana yang akan Anda ikuti. Tapi ingat, kegiatan-kegiatan di luar tugas kantor juga dapat merugikan Anda. Jadi, tak ada salahnya membicarakan lebih dulu rencana Anda dengan atasan. Bagaimana pun, prioritas utama adalah pekerjaan kantor.

Pisau, si Tajam Multifungsi


SEBAGAI isi wajib dapur, pisau selalu mudah ditemukan di area memasak. Si mata tajam yang dilengkapi dengan gagang tersebut dimanfaatkan untuk memotong bahan pangan. Mulai sayur hingga aneka daging.


Ada sejarah panjang yang mengantar pisau menjadi penghuni tetap dapur. Item itu dikenal sejak zaman prasejarah, sekitar dua setengah juta tahun silam. Di zaman kuno itu, wujudnya masih amat sederhana.
Terbuat dari bebatuan keras seperti obsidian yang diasah di salah satu sisinya. Menginjak era paleolitikum, bahan yang digunakan mulai beragam. Selain batu, mulai digunakan bahan lain seperti kayu dan tulang.


Kegunaannya yang tak pernah lekang oleh zaman membuat teknologi pembuatan pisau selalu mengalami perbaikan.
Saat bahan-bahan metal sudah dikenal, pisau dibuat dengan menggunakan bahan metal seperti perak dan tembaga. Pada zaman modern seperti sekarang, material yang digunakan makin bervariasi. Misalnya, karbon, keramik, titanium, dan stainless steel.


Untuk pisau dapur, material karbon dan stainless steel atau perpaduan keduanya paling banyak digunakan. Masing-masing bahan tersebut punya nilai plus-minusnya. Yanuar Kadaryanto, instruktur tata boga Tristar Culinary Institute, mengatakan, pisau stainless steel berkarakter keras dan tidak gampang berkarat. Namun, saking kerasnya, bahan tersebut jadi tidak mudah diasah.


Pisau berbahan karbon lebih lentur dan lunak dibanding stainless steel.
Bahan itu memang mudah ditajamkan tetapi gampang berkarat. Pisau berbahan karbon kerap berada di dapur-dapur rumah tangga. Pisau dapur terbaik adalah yang terbuat dari perpaduan stainless steel dan karbon. Tidak terlalu keras, tajam, mudah diasah, dan tidak berkarat. ''Jenis pisau dapur yang sempurna,'' katanya.


Umumnya, kita cukup menggunakan satu pisau. Namun, sejatinya untuk keperluan memasak, ada beragam pisau yang digunakan. Mulai chef knife, boning knife,vegetable peeler, slicer, hingga butcher knife. Chef knife merupakan jenis pisau yang paling umum.
Jenis itu bisa digunakan untuk beragam keperluan, mulai memotong daging hingga mengupas sayur.


Kegunaan pisau jenis lain lebih spesifik. Misalnya, boning knife yang khusus digunakan untuk memisahkan daging dari tulang (fillet), vegetable peeler untuk mengupas kulit buah atau sayur, slicer yang digunakan untuk memotong daging telah masak, atau butcher knife yang khusus untuk memotong daging mentah. Meski cukup menggunakan chef knife, kata Yanuar, pisau-pisau dengan kegunaan spesifik tersebut perlu dimiliki. Tidak perlu semua. Setidaknya, vegetable peelerdan boning knife perlu ada di dapur kita.(ign/tia)

diKutip dari Harian Jawapos, Jumat (13-03-09)