2011/07/01

MASALAH TIDAK NAIK KELAS / TIDAK LULUS

Pada hakekatnya setiap orang yang sekolah tujuannya adalah untuk meningkatkan KUALITAS HIDUPNYA, mampu mandiri serta mampu mengatasi masalah-masalah pribadi maupun masalah dalam kehidupan bermasyarakat / lingkungan kerjanya.

Kalau kita menyadari bahwa BAKAT - MINAT - POTENSI serta TUJUAN HIDUP setiap orang TIDAK SAMA, tapi ketika sekolah di pendidikan dasar mulai SD-SMP-SMA/SMK anak-anak diukur dengan ukuran yang sama. Akibatnya banyak anak-anak yang terpaksa TIDAK NAIK KELAS / TIDAK LULUS kalau PENILAIANNYA JUJUR!

Apa dengan mengulang pelajaran di kelas yang sama membuat anak-anak tersebut menjadi LEBIH PINTAR? Setahu saya , dengan tidak naik kelas / tidak lulus malah membuat anak-anak DROP! Mentalnya semakin LABIL sehingga mengakibatkan masalah yang lebih rumit dalam keluarga maupun masyarakat.

Banyak dari mereka yang justru DROP OUT/ tidak mau sekolah lagi. Sekolah / belajar bukan lagi sesuatu yang menyenangkan karena mereka diharuskan mempelajari sesuatu di luar bakat - minat dan potensinya sehingga justru membuat anak-anak jadi stress / merasa sangat tertekan terutama kalau orang tua selalu menuntut anak-anaknya mendapat nilai bagus karena malu kalau nilainya kurang.

Rasanya percuma saja apabila anak kita mendapatkan NILAI BAGUS di rapornya tetapi terbukti TIDAK MAMPU mandiri dan menyelesaikan masalah pribadinya dengan baik. Masih jauh lebih baik kalau nilainya sedang-sedang saja tapi terbukti mampu bersosialisasi dan menyelesaikan masalah pribadinya dengan baik. Misalnya : tetap tegar menghadapi kesulitan-kesulitan, tidak mudah putus asa, tidak mencari jalan pintas untuk menyelesaikan masalah tanpa mengindahkan etika apalagi kalau sampai bunuh diri.

Belum tentu mereka yang nilai ujiannya "BAIK" pasti juga akan "SUKSES" dalam hidup dan karirnya. Begitu juga sebaliknya mereka yang nilai ujiannya "KURANG' atau "SEDANG" bukan berarti pasti "GAGAL" dalam hidup dan karirnya. Sebaiknya kita tidak memvonis orang seolah-olah hanya yang nilai ujiannya bagus yang bisa sukses. Padahal kenyataannya dalam kehidupan ini banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang. "SIKAP MENTAL" positif yang bisa membawa seseorang kearah kesuksesan. BUKAN SEKEDAR NILAI RAPOR / UJIAN! Justru banyak orang yang bisa sukses dalam hidup dan karirnya sekalipun prestasi sekolahnya sedang-sedang saja.

Kalau kita perhatikan banyak anak-anak berbakat yang punya potensi besar tapi tidak bisa berprestasi karena tidak didukung oleh sistim yang tepat.

Seringkali mereka terhambat untuk bisa mengekspresikan segala potensi yang ada dalam dirinya karena mereka diwajibkan mempelajari banyak hal yang kurang bisa mendukung pengembangan potensi dirinya. Misalnya : anak-anak yang berbakat besar di bidang seni entah itu seni suara, lukis, pahat dan berbagai seni lainnya tidak punya waktu lagi untuk mengembangkan bakatnya karena waktunya telah habis untuk pelajaran umum.

Demikian juga mereka yang berbakat luar biasa di bidang olah raga, tidak bisa menunjukkan suatu prestasi yang cemerlang karena tidak punya cukup waktu untuk latihan secara serius.
Apa kalau mereka menghasilkan lukisan, patung, lagu atau karya-karya sastra kelas dunia itu bukan suatu prestasi yang spectakuler ?

Apa kalau anak-anak kita menjadi olahragawan-olahragawan kelas dunia di usia masih belasan tahun, itu bukan prestasi yang patut dibanggakan ?

Kalau seorang koki bisa menjadi Chef kelas dunia,apa itu bukan suatu prestasi yang luar biasa ?

Prestasi-pretasi tersebut hanya bisa dicapai dengan perjuangan dan komitmen serta sistim dan kondisi yang menunjang.

Apa setiap orang harus menjadi Guru Besar dengan gelar Profesor Doctor di bidang ilmiah?

Karena setiap orang punya tujuan hidup yang berbeda, bakat minat serta potensinya juga tidak sama maka sebaiknya mereka tidak diukur dengan ukuran yang sama.

Kalau mereka mendapatkan nilai kurang untuk pelajaran-pelajaran sekolah, BUKAN BERARTI MEREKA BODOH !

Saya yakin mereka punya potensi-potensi besar yang positif di luar pelajaran sekolah dan akan memberikan hasil yang luar biasa kalau diberi ruang untuk mengekspresikan potensinya tersebut.

Nah disinilah pentingnya pejabat-pejabat yang berwenang dalam menentukan kebijakan sistim pendidikan kita mau mengerti tentang keadaan anak-anak kita, mau dibawa kemana dan dijadikan apa mereka.

Jangan sampai ada anak yang drop out sekolah atau tidak mendapatkan pendidikan yang baik yang mampu mengembangkan segala bakat minat dan potensinya.

Berilah kesempatan kepada anak-anak kita untuk menjadi dirinya sendiri. Kita juga tidak harus menjadi seperti orang lain.

Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi dan masukan bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Terimakasih.

2011/03/12

BUAT APA NGANGGUR, KALAU BISA CEPAT KERJA?

SHS SOLUSINYA!

Data dari lembaga survey manapun selalu menunjukkan grafik yang terus meningkat untuk jumlah pengangguran di
Indonesia. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan tapi ternyata masalah ini tak segera tuntas. Sebenarnya apa yang salah ?

SHS PUNYA SOLUSINYA!
Berdasarkan data, hampir seluruh alumni SHS tertampung di sejumlah sektor lapangan pekerjaan. Lebih dari 15.000 lulusan, 50% diantaranya bekerja di Luar Negeri seperti hotel berbintang di USA, Eropa, Asia dan Australia. Sebagian lagi bekerja di sejumlah Kapal Pesiar kelas dunia.

Sedangkan di dalam negeri, lulusan SHS tersebar di hotel-hotel berbintang dengan karir yang bagus.

Saat ini sebagian besar perusahaan yang membutuhkan karyawan melakukan seleksi untuk recruitment di SHS, ini menguntungkan kedua belah pihak. Perusahaan tidak perlu ke banyak tempat untuk mendapatkan SDM yang berkualitas karena di SHS mereka punya banyak pilihan. Sedangkan mahasiswa dan alumni juga cukup ke kampus saja untuk mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan.

Seleksi untuk Kapal Pesiar dilakukan 3 bulan sekali, sedangkan di dalam negeri setiap bulan rata-rata 60 perusahaan mencari karyawan baru untuk berbagai posisi.

Sebenarnya apa kiat SHS sehingga mahasiswa dan alumninya begitu mudah mendapatkan pekerjaan atau membuka usaha sendiri? Ini semua karena proses perkuliahan di SHS menekankan pada 3 aspek yang merupakan modal utama bagi mahasiswa untuk meraih kesuksesan, yaitu : SKILL, KNOWLEDGE dan ATTITUDE.

Didukung oleh instruktur yang merupakan para praktisi yang ahli di bidang perhotelan, sarana prasarana lengkap, Kurikulum selalu “ up date“ serta relasi yang luas di dalam dan luar negeri membuat mereka punya bekal yang lengkap untuk berkarir di dunia perhotelan.

BUKTI SUKSES ALUMNI SHS

1. Puryono – Chef JW Marriot Washington DC, USA

2. Agus Suprapto – Housekeeper Raffles Hotel, Uni Emirat Arab

3. Yoyok Sriyanto – F&B Supervisor The Ritz Carlton, Dubai

4. Martono – Managing Director Kagum Hotels Group

5. Misbahul Munir – Managing Director Tilamas Group

6. FX Johan Prasetyo – Sales Manager JW Marriot Surabaya

7. Joko Santoso – Chef de Party JW Marriot Surabaya

8. I Ketut Meta – Duty Manager Hotel Equator Surabaya

9. Syaiful Malik – FO Manager IBIS Hotel Surabaya

10. Moch Idris – Chef Hotel Santika Malang

DUA BULAN SUDAH MAHIR !!

DI SHS TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN

MAMPU BEKERJA DI KAPAL PESIAR LN
, HOTEL BERTARAF INTERNASIONAL ATAU WIRAUSAHA

SURABAYA HOTEL SCHOOL hadir dengan program terbaru yaitu PROGRAM KURSUS Jurusan : BAR, HOUSEKEEPING, LAUNDRY dengan waktu singkat, materi padat, biaya hemat dan hasil yang memikat!

Program ini dipersembahkan khusus bagi Anda yang ingin mendapatkan pendidikan & pelatihan yang focus pada satu bidang, dengan waktu singkat, efektif, efisien dan berkualitas.

  • Waktu singkat, biaya hemat

Dalam waktu 2 (dua) bulan dan biaya Rp 1.500.000,- saja Anda sudah menguasai pengetahuan dan ketrampilan di bidang Bar, Housekeeping, Laundry dan langsung bisa diterapkan untuk bekal berkarir atau membuka usaha sendiri.

Mungkin Anda bertanya-tanya benarkah dalam waktu singkat orang sudah bisa punya pengetahuan dan ketrampilan yang bagus untuk bekal bekerja atau berwirausaha, sedangkan Sarjana yang kuliahnya mahal dan lama saja masih banyak yang nganggur?

Anda tidak perlu khawatir,pengalaman mengelola Surabaya Hotel School sejak tahun 1988 telah mengajarkan banyak hal kepada kami dan dengan bekal tersebut kami ingin berbagi kepada siapapun yang ingin menjadi hotelier sejati dan wirausaha yang sukses.

  • Didukung oleh SDM Handal dan Fasilitas Lengkap !

Selain pengalaman yang matang, keberhasilan SHS juga didukung oleh hal-hal berikut :

1. Instruktur adalah para praktisi & professional perhotelan yang berpengalaman dan ahli di bidangnya.

2. Kurikulum selalu “Up Date” disesuaikan dengan kebutuhan industri.

3. Teori diberikan dengan system PBL (Problem Based Learning) sehingga mahasiswa banyak membahas studi kasus.

4. Ruang dan peralatan praktek yang lengkap. Mahasiswa praktek secara individual bukan berkelompok.

5. Sejak awal mahasiswa diajak ikut program casual/part time agar mahasiswa lebih terlatih menangani pekerjaan dan bisa berinteraksi dengan tamu-tamu.

6. Jaringan yang luas dan kuat dengan Kapal Pesiar dan Hotel-hotel bertaraf internasional sangat mendukung kemajuan SHS, sekaligus memudahkan mahasiswa dan alumni mendapatkan pekerjaan.

7. Semua mahasiswa dilatih juga untuk menjadi wirausaha-wirausaha yang sukses

SUKSES JADI WIRAUSAHA – KARIR MONCER – PRESTASI KERJA BAGUS, BUKTI KUALITAS SHS

2009/09/05

Ratusan Calon Mahasiswa Yang Tidak Tertampung Di Gel.3


Mohon Maaf, Semua Kelas Sudah Penuh

Terpaksa Harus Menunggu Masuk

Di Gel.4 Bulan November 2009

Kami mohon maaf bagi ratusan calon mahasiswa yang tidak tertampung di Gel. 3, terpaksa harus menunggu masuk Gel. 4 bulan November 2009, karena kelas baru untuk Gel.3 sudah melebihi kuota. Semua ruang kelas penuh, sampai tidak muat. Kuliah dengan waktu yang singkat, tidak membuat orang ragu akan kualitas & lulusannya. Dengan membanjirnya mahasiswa yang masuk ke SHS, itu merupakan bukti kualitas, prestasi & reputasi SHS , serta kepercayaan orang tua pada SHS semakin besar.

Kalau sekarang banyak PTS & Lembaga Pendidikan masih sibuk menjaring calon mahasiswa, SHS malah kebanjiran mahasiswa, kelas pagi & sore di SHS sudah penuh. Dapat dilihat bahwa SHS tidak pernah sepi peminat dan selalu meningkat jumlahnya. Sebagai bukti Kualitas & Reputasi SHS.

Mutu SHS memang tidak di ragukan lagi, bukti yg paling nyata yakni semua lulusan SHS tertampung di sejumlah sektor lapangan pekerjaan . Lebih dari 10.000 lulusan, sekitar 50 %, bekerja di luar negeri seperti hotel berbintang di Amerika Serikat , Eropa, Asia hingga Australia serta lulusan SHS juga bekerja di sejumlah kapal pesiar kelas dunia. Sementara di dalam negeri, lulusan SHS juga mendapatkan tempat yang cukup strategis

A. Gel.I Tahun Ajaran 2010 - 2011 Sudah Banyak yg Daftar

Bahkan , untuk Gel.I tahun ajaran 2010-2011, yang perkuliahannya akan dimulai pada bulan Juni 2010, sudah banyak yg mendaftar mulai dari sekarang, padahal mereka saat ini masih di kelas 3 SMA dan baru saja mulai masuk Sekolah, mereka ingin kuliah yang singkat & mudah dapat pekerjaan setelah lulus SMA tahun depan.

Mereka khawatir tidak dapat tempat, maka mereka segera daftar sejak awal sekarang ini.

B. Murah Berkualitas

Bagi orang tua calon mahasiswa SHS yg waiting list di gelombang berikutnya, mereka mau menunggu karena mereka menyadari bahwa pendidikan Perhotelan yg berkualitas hanya di SHS. Kuliah dengan biaya murah, singkat tapi kualitas tetap no.1. Kurikulum dengan materi yg lebih beragam di bandingkan sekolah Perhotelan yg lain, serta di dukung 90% Instruktur praktisi hotel bintang 4 & 5. Selain itu fasilitas ruang praktek di SHS lengkap di sesuaikan dengan standart hotel bintang 4 & 5.

Biayanya sangat murah dibandingkan dengan Materi & praktek2 yang diberikan. Materi & praktek yg diberikan sangat banyak serta bermutu. Biaya sudah termasuk semuanya, tidak perlu biaya apa2 lagi. Tidak ada uang gedung, uang pangkal, uang semester / SPP.

C. Waspadai “ Jaminan Kerja “ Bohongan

Jika ada sekolah yg memberikan “ jaminan kerja” , bisa jadi itu hanya “ bohongan “. Biasanya sekolah yg memberikan jamina kerja , biaya kuliahnya mahal karna bila kerja, gaji yg diterima adalah biaya kuliah yg di bayarkan dan masa kerja hanya 3 bulan saja setelah itu akan diberhentikan dng berbagai alasan.

D. Surat “ Jebakan “ dari “ Sekolah yg Tidak Jelas “

Hati2 bila menerima surat Jebakan dari Sekolah yg Tidak Jelas. Maksudnya adalah, jika anda tidak pernah tahu, mendengar bahkan mendaftar langsung ke sekolah tersebut tapi tiba2 anda mendapatkan surat “ Selamat anda diterima di Sekolah……….” . Jika anda mendapatkan surat tersebut, maka sebaiknya anda waspada, karna biasanya sekolah yg seperti itu adalah sekolah yg kualitasnya jelek, tdk laku, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan mahasiswa

E. Sekolah Kurang Peminat, Bagaimana Kualitasnya…..????

Sekolah yg kurang peminat, menandakan kualitasnya perlu dipertanyakan lagi, karena jangan2 mahasiswanya nanti yg jadi korban. Biasanya jumlah mahasiswa sedikit mengakibatkan lembaga mengalami banyak kesulitan untuk menutupi biaya2 operasionalnya sehingga yg paling mudah dijadikan korban adalah mahasiswa.

Anda berminat melanjutkan ke Sekolah Perhotelan…??

KELAS BARU TA 2009 - 2010

Gel. 4 masuk 11 November 2009

Gel. 5 masuk Maret 2010

Daftar Segera Sekarang juga

KULIAH SINGKAT- KERJAPUN DAPAT

2009/07/21

PTN Bukan Lagi Sekolah Murah

21 Juli 2009


TINGGINYA biaya pendidikan di kampus-kampus negeri sedikit banyak menggeser paradigma masyarakat bahwa

kuliah tidak lagi harus di PTN.


Menurut Kepala Humas Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Nasrullah SSos MSi, semenjak kuartal 2005 pola pikir masyarakat mulai berubah, bahwa perguruan tinggi swasta sama baiknya dengan PTN. Apalagi sekarang biaya kuliah di PTS tak jauh berbeda dari PTN. Bahkan beberapa jurusan di PTS biaya masuknya lebih murah.


Misalnya untuk jurusan psikologi UMM calon mahasiswa harus membayar Rp 8,450 juta. Sedangkan di Universitas Brawijaya (UB) Rp 12.135 juta dan Unair Rp 17,5 juta. “Namun, penyebabnya bukan hanya besarnya biaya pendidikan di PTN. Tapi, masyarakat mulai berpikiran terbuka, bahwa beberapa PTS punya kualitas yang sama baik dengan PTN,” ujar Nasrullah.


Parameternya, adalah jumlah peminat UMM yang terus berkembang tiap tahun. Ada lebih dari 1.800 pendaftar yang gagal masuk UMM karena harus bersaing ketat masuk kampus di perbatasan Kota Malang dan Dau ini. “Catatan kami tahun ini, 2.000 mahasiswa masuk UMM tanpa mendaftar PTN. Itu sedikit banyak menunjukkan, bagaimana masyarakat sudah lagi tak tergila-gila masuk PTN,” ungkapnya.


Menurut Nasrullah, masyarakat seharusnya tidak keburu memandang PTN lebih baik. “Bandingkan dulu secara fair. Kalau akreditasi kami sama dengan PTN, itu artinya kualitas kami sama,” kata dosen ilmu komunikasi ini.


Pernyataan berbeda disampaikan Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Ubaya Budi Hartanto ST MSc. Menurutnya baik PTS maupun PTN sekarang ini berlombalomba memberikan yang terbaik bagi calon mahasiswa. Hanya cara yang digunakan masing-masing perguruan tinggi berbeda.


“Untuk tetap menjadi salah satu universitas swasta favorit, Ubaya terus melakukan pembenahan dan peningkatan mutu,” katanya.


Sementara Humas UPN Veteran Surabaya Dra Diana Amalia MSi menuturkan saat ini pihaknya tidak ambil pusing dengan besarnya biaya perkuliahan di PTN. Karena UPN memosisikan diri membantu dan tidak membebani calon mahasiswa dengan biaya yang mencekik.


“Saingan UPN bukan lagi PTS saja, tapi juga yang negeri. Dan untuk mengatasinya, UPN terus melakukan program dengan jalan memberi keringanan bagi para mahasiswa golongan I, mereka merupakan keluarga dari TNI, PNS, Dephan. Tapi juga tidak membebani golongan II (umum) dengan biaya yang besar. Selisih antara golongan I dan II tidak terlalu jauh,” jelas Diana.


Misalnya saja untuk jurusan komunikasi, UPN hanya mematok Rp 7 juta untuk gelombang II jalur umum. Sedangkan komunikasi Unair untuk jalur PMDK umum calon mahasiswa baru harus menyumbang minimal Rp 12 juta.



Dikutip dari harian SURYA - Selasa, 21 Juli 2009

Kuliah Mahal Siapa Mau?


Banyak Jalur Banyak Biaya

21 Juli 2009


“Maunya Si Tole masuk kedokteran. Tapi saya berpikir ulang memasukkannya, sumbangannya begitu besar, apa mampu kami?” ujar seorang ibu. “Nggak apa-apa Jeng. Sumbangan besar, kalau sudah jadi dokter, sekali periksa pasien berapa?”


Dialog itu meluncur di sebuah pertemuan arisan ibu-ibu. Masalah pendidikan kini membuat para orangtua pusing. Jika dulu anak berotak cemerlang, mau memilih jurusan apapun di perguruan tinggi negeri (PTN) manapun tidak soal. Asal bias lolos tes masuk, biaya ringan.


Sejak munculnya BHP (Badan Hukum Pendidikan), PTN seperti leluasa menghimpun dana, termasuk dari penerimaan mahasiswa baru di luar jalur resmi. Selain ada SNMPTN, yaitu tes masuk PTN resmi dari pemerintah, PTN juga menyelenggarakan tes masuk sendiri yang namanya bermacammacam. Misalnya, Universitas Airlangga (Unair) memakai nama tes PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan), Universitas Brawijaya (UB) Malang SPMK (Seleksi Program Minat dan Kemampuan), dan Universitas Jember (Unej) dengan PMDK dan UM-Unej (Ujian Masuk Unej).


Tes masuk jalur ini sudah digelar jauh sebelum SNMPTN dilaksanakan, bahkan ada yang dibuka sebelum pengumuman Unas SMA/SMK. Tes dilaksanakan melalui beberapa gelombang. Gelombang terakhir dilaksanakan menjelang pengumuman SNMPTN. Peserta jalur non-SNMPTN ini harus menyumbang yang jumlahnya bervariasi. Di Unair misalnya, sumbangan yang disebut SP3 (Sumbangan Pembinaan dan Peningkatan Mutu Pendidikan) berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 150 juta. SP3 untuk pendidikan kedokteran umum di Unair merupakan ‘rekor’ sumbangan minimal tertinggi untuk PTN di Jatim.


Sementara di Universitas Brawijaya (UB) Malang, kedokteran umum juga menempati ranking teratas dengan Sumbangan Pengembangan Institusi Pendidikan (SPIP) minimal Rp 125 juta. Pendidikan yang sama di Universitas Negeri Jember (Unej) lebih murah lagi, hanya Rp 75 juta.


ITS Surabaya sebagai satusatunya lembaga tinggi bidang engineering, juga menerapkan sistem sumbangan pada pemerimaan mahasiswa barunya, meskipun biayanya tidak terlalu tinggi seperti Unair. ‘Hanya’ berkisar Rp 30 – 45 juta saja. Setiap calon mahasiswa ketika mendaftar harus mengisi besarnya biaya sumbangan yang akan dibayar, dengan jumlah minimal yang sudah ditentukan. Saat mereka dinyatakan lolos tes, mereka harus membayar lunas sumbangan tersebut beserta biaya-biaya lainnya.


Mengapa biaya menuntut ilmu di lembaga pendidikan milik pemerintah begitu mahal? Ketua Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru Unair, Soebianto Soegeng mengatakan, SP3 ditetapkan berdasarkan kebutuhan masing-masing fakultas. “Semua sudah melalui persetujuan senat dan pimpinan universitas,” ujar Soebianto.


Meskipun demikian, besarnya SP3 yang sanggup dibayarkan calon mahasiswa tidak mempengaruhi peluang diterimanya calon mahasiswa. Berpengaruh atau tidak sumbangan terhadap peluang lolos tes, para calon mahasiswa yang ingin mengadu nasib di jalur ini, peminatnya cukup banyak.


Dikutip dari harian SURYA - Selasa, 21 Juli 2009