2009/03/28


BUKA USAHA SENDIRI, MODAL KETRAMPILAN DARI SHS

Keputusan yang diambil Andrew Budiyanto bisa jadi pertimbangan calon siswa. Betapa tidak? Saat ini Andrew sesungguhnya sudah menyabet gelar sarjana management sebuah perguruan tinggi ternama di Surabaya. Tapi ia merasa perlu kuliah lagi di SHS, karena ia memandang dunia perhotelan prospeknya cukup bagus. "Di SHS saya merasa mendapat modal ketrampilan untuk buka usaha sendiri, entah Restoran atau bahkan Hotel ", tukas Andrew bersemangat.

Tidak semua siswa ingin bekerja di suatu perusahaan setelah lulus, tidak sedikit yang mengintip peluang lain, yaitu membuka usaha sendiri, bisa dalam bentuk Penginapan, Losmen, Cafe, Resto bahkan Hotel. Seperti halnya Yulin Paulina Noway asal Papua ini. Lulusan SMA Negeri 2 Jayapura tahun 2004 ini awalnya memperdalam bahasa Inggris di London selama 3 bulan, kemudian melanjutkan ke Australia selama 1,5 tahun. Sekarang ia masuk SHS dengan naitan yang beda dengan kebanyakan teman-temannya. "Saya ingin mendalami dunia hotel, terutama ilmu perhotelan dan lingkungan perhotelan," tuturnya. Maklum di Biak-Papua orang tuanya sudah mempunyai Hotel, ia ingin meneruskan dan mengembangkan usaha orang tuanya.

Begitu juga dengan Simon Biantoro, yang mengambil Program 12 Bulan Perhotelan di SHS, padahal ia alumnus sebuah perguruan tinggi pariwisata ternama di Surabaya. "Saya ingin mendalami ilmu perhotelan yang nyata (banyak praktek), karena di tempat kuliah saya kemarin (lulus th. 2005 dalam 6 semester) hanya teori saja," tandasnya. Simon mersa praktek sangat penting di dunia perhotelan.

Itu sebabnya di SHS juga diajarkan mata kuliah kewirausahaan. Agar siswa bisa mengembangkan modal yang ada dalam dirinya. Kalau satu siswa bisa membuka usaha Resto, akan mendulang tidak kurang dari 15-20 tenaga kerja, coba bayangkan bila ada 10 saja siswa yang membuka usaha sendiri, apalagi usaha Perhotelan, berapa tenaga kerja yang diserap langsung dari teman-temannya ini?", kata Drs. Herman Basuki, Direktur Pendidikan SHS merinci logika serapan tenaga kerja, bila SHS berhasil mendidik wirausaha bagi alumninya.

"Salah satu mata kuliah kewirausahaan ini dalam bentuk praktek jualan apa saja di kampus. Ada yang mengambil 4 hari ada yang 2 hari. Mereka kami beri kebebasan. 1 kelas kami bagi 4 kelompok rata-rata per kelompok 6 siswa", tukas Kartika Pratiwi, SS., Mpd salah satu instruktur dari mata kuliah ini. Bagaimana menyerap dan peka terhadap pasar di lingkungannya, ini yang menjadi point penting dari praktek kewirausahaan ini. "Jadi usai praktek ini mereka harus membuat laporan, mulai dari mana modal yang didapat, bagaimana membuat laporan keuangan?, keuntungan berapa? semuanya bisa dijadikan laporan yang mudah dibaca," tambahnya instruktur kewirausahaan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar